Sabtu, 19 Juli 2008

Majalah Rumah Jogja Edisi 10


Poros Jakal, Palagan, Monjali:
Kawasan Emas untuk Hunian
Kota Jogjakarta, saat ini semakin menembangkan dirinya. Sebagai kota yang memiliki cap sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata, Kota Jogjakarta semakin diramaikan oleh para pendatang dari segala penjuru daerah. Dengan ramainya pendatang ini, menyebabkan lingkungan kota semakin padat. Lahan yang menyempit, arus lalu lintas yang padat, serta udara yang semakin polutif.
Banyak orang, kemudian melirik daerah pinggiran kota yang memungkinkan untuk dijadikan kawasan hunian. Sebenarnya, terdapat beberapa daerah yang cukup berprospek untuk dijadikan kawasan hunian. Dan, para developer yang cepat membaca kondisi daerah pun berlomba-lomba menancapkan bangunannya di daerah-daerah tersebut. Daerah-daerah yang cocok untuk dijadikan kawasan hunian teresebut antara lain: Depok, Godean, Jalan Monjali, Jalan Kaliurang, dan Jalan Palagan.
Beberapa daerah tersebut dianggap bagus untuk sebuah kawasan hunian dikarenakan lokasinya yang cukup strategis. Tidak terlalu dekat dengan pusat kota, namun memiliki akses transportasi yang memadai untuk menuju pusat kota. Fasilitas umum yang semakin berkembang, serata (dan yang paling diutamakan) berdekatan dengan sekolah. Baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Perguruan Tinggi (PT).
Namun, lokasi dan fasilitas yang baik pun masih kurang memenuhi sebagai kawasan hunian yang nyaman bagi sebagian orang. Mereka, banyak yang mencoba mencari kawasan yang memiliki udara yang masih segar serta pemandangan yang masih hijau. Hal inilah yang kemudian menjadikan kawasan Jalan Kaliruang (Jakal) dan Jalan Palagan, dan Jalan Monjali diminati banyak orang.
Membaca kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut, para developer kemudian berlomba-lomba menyediakan perumahan seperti yang diidamkan banyak orang tersebut. Hingga saat ini, perumahan yang berdiri di sepanjang Jakal dan Monjali, berjumlah lebih dari…. Perumahan.
Salah satu developer yang membangun perumahannya di Jakal dan Monjali adalah PT.Trimitra Kencana Mataram dengan perumahan Tiara Kencana Town House. Azhar Yaman, SE. selaku Manager Operasional, memaparkan bahwa pihaknya mendirikan perumahan di daerah Monjali karena melihat adanya daya tarik yang kuat dari kawasan tersebut untuk dijadikan hunian. “Daerah sini, cukup bagus untuk investasi. Karena lokasinya yang strategis. tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh dari kota. Selain itu, di sini terdapat sarana pendidikan yang cukup komplit,” tuturnya.
Kecenderungan yang dimiliki konsumen untuk mencari rumah di sekitar Jakal dan Monjali juga turut dibaca oleh Azhar. Menurutnya, banyak konsumen dari Tiara Kencana Town House, memilih rumah di sana untuk mencari kenyaman dan privasi. Kebanyakan, perumahan di daerah Monjali memiliki jarak yang cukup berjauhan dengan daerah perkampungan. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang memilih kawasan tersebut. “Mereka –konsumen- biasanya menginginkan privasi untuk tempat tinggalnya,” papar Azhar. Konsumen yang seperti ini, biasanya berasal dari kelas middle-up yang ingin mencari rumah dengan lingkungan yang tenang. Selain itu, udara yang segar dan view yang masih hijau, turut menjadi nilai tambah yang dijual oleh pihak Tirta Kencana Town House.
Azhar pun mengakui, bahwa sasaran konsumen dari Tiara Kencana Town House ini adalah masyarakat dari kelas middle-up. Menurutnya, untuk membangun perumahan di kawasan tersebut, dirasa rugi jika membidik konsumen dari masyarakat middle-down. Karena, keuntungan yang didapat tidaklah sebesar keuntungan dari masyarakat middle-up
Sementara itu, Arif dari PT. Adi Citra Buana memaparkan, bahwa pihaknya membangun perumahan di kawasan Jakal karena lokasinya yang strategis, terutama untuk akses ke universitas. “sasaran konsumen kami memang orang tua dari luar Jogja, yang memiliki anak sedang atau akan kuliah di Jogja,” tutur Arif. Konsumen ini, biasanya memanfaatkan rumah, selain untuk dihuni oleh anaknya selama kuliah di Jogja, juga dijadikan lahan investasi. Hal ini kemudian diakui oleh Arif, lokasi tempat Mayla Riverside berdiri, yakni di Jalan Kaliurang Km.8, sangatlah strategis. Ia pun melihat adanya kemungkinan terus berkembang dari perencanaan tata kota. Sehingga, sangat baik untuk dijadikan lahan investasi.
Dengan meletakan perumahan di daerah ini, keuntungan bagi Mayla Riverside cukup terasa. Tanggapan yang baik dari masyarakat terlihat dari banyaknya konsumen yang cukup tertarik. Dari 31 rumah yang ditawarkan, setidaknya sudah ada sepuluh rumah yang terjual.
Permintaan konsumen yang cenderung memilih daerah utara pun, turut disambut oleh PT Sarwo Indah. Salah satu kawasan hunian yang didirikan oleh pengembang adalah Merapi Regency. Dion Perdana, dari PT. Sarwo Indah memaparkan bahwa Jogja bagian utara selalu menjadi idola hunian oleh para konsumen dari luar Pulau Jawa. Pemandangan yang bagus didapat dari adanya view Gunung Merapi, dan masih banyaknya sawah yang menghampar di luar kawasan perumahan.
Selain itu, Dion juga memaparkan bahwa pertimbangan akses sangat diperhitungkan oleh konsumen. Hunian dengan luas 3.5 Ha ini memiliki jarak yang tidak terlalu dekat dengan kota, namun juga tidak terlalu jauh dari kota. Sehingga suasana menjadi lebih tenang. Dekatnya dengan Universitas juga menjadi pertimbangan yang serius dari pihak konsumen. Karena itulah, lokasi perumahan ini, diletakan untuk berada di antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII). “Istilahnya sangat strategis, sangat berbeda dengan daerah Bantul. Karena kami membuatnya dekat dengan universitas dan tidak terlalu jauh juga untuk ke kota,” paparnya.
Dengan meletakkan Merapi Regency di lokasi yang sangat strategis seperti itu, pihak PT Sarwo Indah mendapatkan respon yang bagus dari konsumen. Hal ini terlihat ketika merekam melakukan pameran di beberapa tempat seperti, Surabaya, Jakarta, Balikpapan, dan sebentar lagi di Irian Jaya. “tidak ada tanggapan konsumen yang mengatakan lokasi kami kurang bagus, dan mereka selalu berkomentar bahwa view-nya sangat menarik,” urai Dion merangkum pendapat konsumennya. Selain itu, tanggapan baik tersebut juga terlihat dari jumlah penjualan Merapi Regency. Dari 122 kavling yang ditawarkan, sudah 50% yang terjual.
Kabupaten Sleman, yang terus mengembangkan infrastruktur wilayahnya, membuatnya menjadi dareah primadona untuk lokasi perumahan. Hal inilah yang turut dimanfaatkan oleh oleh beberapa developer. “Infrastruktur yang sudah jadi, membuat perumahan di daerah sleman cukup menguntungkan bagi developer,” tutur James Jeffrey, Marketing Executive PT. Ayodya Karya. Hal inilah yang membuat PT. Ayodya Karya menempatkan tujuh perumahannya di saerah Sleman. Tentunya, selain itu, juga karena permintaan konsumen yang selalu mengarah pada daerah Sleman. Tiga dari tujuh perumahan ini, terletak di seputaran Jakal dan Jalan Palagan. Yakni Grand Lempong Town Housing yang terletak di antara Jakal dan Jalan Palagan, Mutiara Palagan, yang terletak di Jalan Palagan Km.10, dan North Hill Residence yang terletak di Jalan Palagan Km.13.
Lebih lanjut Jeffrey memaparkan, bahwa selain infrakstruktur bidang pendidikan dan pariwisata yang sudah memadai, lokasi yang aman juga turut menjadi pertimbangan konsumen. Jeffrey mencontohkan lokasi North Hill Residence, yang tidak rawan banjir karena terletak di wilayah yang cukup tinggi yakni di Jalan Palagan Km.13. Selain itu, lokasi tersebut juga tidak rawan untuk terkena bencana, jika Gunung Merapi memuntahkan laharnya. Hal ini pun sama dengan Mutiara Palagan dan Grand Lempong Town Housing yang letaknya tidak begitu berjauhan.
Salah satu developer yang turut berlaga di daerah Palagan, Kaliurang, dan Monjali adalah PT.Yusan Nindyakarsa dengan perumahannya Pesona Anindya. Menurut Oriza Sativa, SE, dari bagian marketing, pihaknya mencoba memenuhi permintaan konsumen dengan membangun perumahan tersebut di Jalan Palagan. “Biasanya saat kita melakukan pameran, banyak calon konsumen yang mencari perumahan di daerah utara. Oleh karena itulah, kami mencoba memenuhi permintaan tersebut,” papar wanita yang biasa disapa Tiva ini.
Menurutnya, alasan yang diungkapkan calon konsumennya adalah akses mudah untuk menuju tempat perkuliahan, lokasi yang nyaman karena tidak terlalu dekat dengan kota, strategis karena juga tidak terlalu jauh menuju pusat kota, serta adanya peluang yang besar untuk berinvestasi. Hal ini diakui oleh Jingga Januruna, seorang konsumen Pesona Anindya. Akses yang bagus serta prospek investasi yang baik menjadi daya tarik baginya untuk membeli salah satu rumah di Pesona Anindya untuk tempat tinggal. “Selain itu, masih banyak sawah dan udara sekitarnya masih segar,” ujar wanita yang berwiraswasta ini. Lebih lanjut, Jingga juga menuturkan bahwa lingkungan dan masyarakat sekitar terlihat baik-baik saja.
Banyaknya permintaan konsumen terhadap tiga ruas jalan tersebut, membuat para developer bersaing untuk mendapatkan konsumen. Berbagai penawaran pun mereka lemparkan untuk menarik hati para konsumen. Seperti yang ditawarkan oleh perumahan North Hill Residence. Jeffrey memaparkan bahwa dengan konsep rumah colonial tropical, pihaknya menawarkan fasilitas umum dan rumah yang sangat memadai. Semisal untuk fasilitas perumahan, disediakan Fitness Center, kolam renang anak, taman bermain anak, Keamanan 24 jam dengan one gate system, lounge, jogging track, dan instalasi listrki bawah tanah. Selain itu, North Hill Residence pun menawarkan fasilitas rumah berupa Modern Kitchen Set, almari tanam, lampu antik untuk semua teras, TV Satelite Channel, solar water heater, AC untuk semua ruang, fixed line telephone, internet, dan genset (300W). “Konsumen yang mau menempati rumah, tinggal bawa baju, furniture, dan mobil saja,” ujar Jeffrey.
Sementara itu, untuk memudahkan calon konsumen untuk memiliki rumah di North Hill, PT. Ayodya karya memberikan berbagai kemudahan, terutama dalam hal pembayara. “untuk uang muka bisa diangsur hingga delapan kali, konsumen bisa menggunakan kredit perumahan. Selain itu, semua perijinan pun sudah lengkap” tutur Jeffrey.
Kelengkapan fasilitas turut ditawarkan oleh Merapi Regency namun dengan konsep yang berbeda. Konsep perumahan baru, yang berbeda dengan perumahan lainnya. Yakni, dengan memberikan fasilitas multimedia untuk penghuni di Merapi Regency. Fasilitas yang ditawarkan ini antara lain: Internet, TV Kabel, VoiP, Swalayan Online, CCTV Camera, serta Café dan Resto berfasilisat hot spot. Fasilitas ini sebagai pendukung untuk kebutuhan para penghuni di Merapi Regency, dimana kebutuhan informasi dalam kehidupan modern ini sangat di butuhkan. Internet sesuatu hal yang sangat di butuhkan, selain mendukung untuk bekerja, maupun untuk mencari ilmu dan mencari berita secara cepat dan tepat. Selain itu internet digunakan sebagai fasilitas komunikasi yang sangat efisien dalam kehidupan sekarang ini. Selain fasilitas multimedia tersebut, Merapi Regency pun turut menawarkan berbagai fasilitas umum. Seperti, Medical Center, gedung pertemuan, lapangan tenis, lapangan tenis, kolam renang, taman bermain, keamanan dengan one gate system, listrik jaringan bawah tanah, dan tampat ibadah.
Merapi Regency berusaha memberikan kemudahan bagi calon konsumennya. penjualan via internet telah mereka hadirkan sejak awal 2007. Calon konsumen yang ingin memiliki rumah di Merapi Regency dapat membeli serta meng-update perkembangan rumahnya lewat internet.
Sementara itu, Arif memaparkan bahwa Mayla reverside memang hanya menawarkan fasilitas yang standar. Namun, pesona alam di sekitar Mayla Riverside menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. “banyak konsumen yang tertarik dengan pesona alam di sekitar perumahan kami. Lokasinya yang dekat dengan sungai, membuat suasan jadi menyenangkan karena adanya suara gemercik sungau,” paparnya. Sementara itu, untuk memudahkan konsumen memiliki rumah, KPR pun turut ditawarkan oleh perumahan ini.
Pesona alam jugalah yang kemudian ditawarkan oleh Tiara Kencana Town House. “fasilitas dari kami memang standar. Namun, kepadatan wilayah yang belum terlalu rapat, membuat pemilik rumah memiliki pandangan yang lebih luas, hingga bisa menikmati pemandangan Gunung Merapi,” tutur Azhar.
Membangun sebuah kompleks hunian, tentunya tidaklah dapat langsung mendirikan saja. Para pengembang ini pun, harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar perumahan. Karena tak dapat dipungkiri, masyarakat sekitar perumahan itulah yang lebih dahulu menetap di lingkungan tersebut. inilah yang membuat para pengembang, sebelum mendirikan perumahan, harus memberikan sosialisasi pada masyarakat. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama (antara warga perumahan dan warga sekitar perumahan). Permasalahan sosialisasi ini pun diwajibkan oleh Pemrintah Kabupaten Sleman “minimal ada 20 orang yang hadir dalam sosialisasi tersebut,” tutur Tiva.
Namun sejauh ini, masyarakat yang tinggal di sekitar perumahan yang terletak di Jalan Palagan, Jalan Kaliurang, dan Jalan Monjali, selalu memberi tanggapan baik dan terbuka bagi perumahan-perumahan baru tersebut. “Masyarakat cukup antusias dan mendukung, sehingga jarang terdapat konflik,” tutur Jeffrey. Salah satu hal yang menyebabkan keterbukaan penduduk tersebut, dikarenakan daerah tersebut sudah banyak pemukiman. Sehingga, penduduk sekitar sudah tidak kaget lagi.

Nama Perumahan Lokasi Tipe Harga Developer
Pesona Anindya Jln. Palagan TP (Utara Hotel Hyatt) 70/90 – 95/135 245jt – 352,6jt PT. Yusan Nindyakarsa
Tiara Kencana Town House Jln. Damai (Antara Jln. Palagan dan Jln. Kaliurang) 91/118 – 170/160 429,3jt – 678,5jt PT. Trimitra Kencana Mataram
Mayla Riverside Jln. Kaliurang m.8 40/90 – 100/169 229,5jt – 495,7jt PT. Adi Citra Buana
Sedan Residensia Jln. Palagan TP Km. 6,5 (Belakang Hotel Hyatt) 50/111 – 130/133 256,5jt – 433,5jt PT. Adi Citra Buana
Noth Hill Residence Jln. Palagan Km.13 Mulai 250/229 Harga mulai 1,4M PT. Ayodyakarya
Mutiara Palagan Jln. Palagan Km. 10 Mulai 50/94 Harga mulai 170jt PT. Ayodyakarya
Grand Lempong Town Housing Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Mulai 70/126 Harga mulai 300jt PT. Ayodyakarya
Merapi Regency

8 komentar:

Eko Sant mengatakan...

Banyak kekecewa`an yang saya dapat dr PT.SARWO INDAH ... pengurusan surat-surat/dokumen rumah ribet , susah dan lama... itu saja harus di kejar-kejar dan otot-ototan dulu ...
Klo orang yang ngga ngerti bisa jadi cmn dikasih alasan-alasan yang ngga bermutu ...

Ini sekedar informasi .. semoga berguna bagi yang lain nya ..!!!!

Anonim mengatakan...

pak eko sant beli rumah dari PT sarwo indah yg di mana? trus bagaimana kelanjutanya? karena kebetulan saya juga beli dari sarwo indah di merapy regency,tp masih dalam proses pembangunan, mungkin ada saran untuk sy mempersiapkan supaya hal seperti yg terjadi trhadap pak eko tdk terjadi kepada saya. trmksh byk sebelumnya.

Anonim mengatakan...

Kelanjutan`nya ya ga ada pak ...Blass dari Sarwo sampai sekarang ga ada etikat baik menghubungi ato confirmasi apa-apa kepada saya ...
Diammm... dan sampai sekarang yang namanya IMB ga pernah ada kabarnya ... cmn janji-janji .. iya iya ... asal ngomong aja !!.. HAti Hati aja pak ... Lebih baik dari sekarang ditanyakan saja surat-surat kelengkapan nya .. ya termasuk IMB itu ...
PT.SARWO INDAH ... itu company mayan gedhe .. tapi tanggung jawab nya tidak ada sama sekali ...
Dikejar2 soal kelengkapan surat2 rumah .. org nya marah2 ... kmren sampe pengacara nya maju .. busuk bener .. !! .. sampai sekarang kenyataan nya apa ? ngga ada realisasi nya sama sekali ..!!
SAYA BELUM MENERIMA YANG NAMA NYA IMB !!!

Anonim mengatakan...

HATI-HATI DENGAN PROPERTY BODONG PT AYODYA KARYA

Saya adalah salah seorang yang telah ditipu oleh pengembang perumahan Grand Cebongan, yaitu PT AYODYA KARYA dengan alamat Jl. Nusa Indah No. 25 A, Deresan, Gejayan, Yogyakarta. Secara kronologis dapat saya runut ceritanya sebagai berikut:
Per bulan Januari 2008,saya menerima brosur GRAND CEBONGAN. Karena tertarik dengan lokasi dan harga yang ditawarkan, saya menghubungi PT AYODYA KARYA melalui telepon untuk menindaklanjuti tawaran tersebut.
Seminggu kemudian,marketing PT AYODYA (saudara Jeffrey)datang kekantor saya untuk mematangkan realisasi pembelian perumahan Grand Cebongan.
per tanggal 28 maret 2008, saya telah membayar uang muka perumahan tersebut sebesar Rp. 18,3 juta kepada saudara Jeffrey untuk pembelian perumahan Grand Cebongan, dengan janji bahwa realisasi pembangunannya paling lambat 6 bulan setelah uang muka diserahkan.
tetapi ternyata setahun lebih saya tunggu, ternyata pembangunannya tidak pernah terealisasi.

Pada bulan April 2009, saya coba konfirmasi ke pihak PT AYODYA KARYA dan meminta pengembalian uang muka tersebut, dengan sangat mengejutkan mereka mengaku bahwa uang tersebut dilarikan oleh saudara Jeffrey.
Tanggal 9 Desember, saya laporkan kejadian penipuan tersebut ke pihak Polsek Mlati Sleman dengan nomer aduan LP/07/XII/2009. Pada hari berikutnya PT AYODYA KARYA melalui salah seorang staffnya yang bernama HERU, mendatangi rumah saya
dengan dalih untuk memediasi penyelesaian masalah tersebut. Pada hari yang sama saudara Jeffrey meminta kebijakan saya untuk menunda laporan saya, dan menyatakan sanggup menyelesaikan kewajibannya, dan minta waktu satu setengah bulan. Karena saya masih punya hati, maka saya lakukan permintaan penundaan tindak lanjut pelaporan saya kepada pihak Polsek Mlati.
Beberapa hari kemudian saya konfirmasi lagi ke pihak pengembang mengenai tindak lanjut kasus saya, galibnya justru pertanggal 10&15 Des 2009, pihak pengembang mengirim surat panggilan kepada saya melalui direkturnya yang bernama SAPTO ADHI HATMOKO, yang intinya ingin menjelaskan bahwa mereka tidak mau bertanggungjawab atas uang muka yang telah saya serahkan, dan berdalih bahwa kuitansi tersebut palsu.
Sekitar sebulan kemarin, saya coba hubungi bapak PUTRA SURYA selaku komisaris PT AYODYA KARYA, melalui SMS, beliau hanya menjawab "akan di follow up". Dan ketika saya sms lagi, nggak ada jawaban, teleponpun nggak diangkat.
Terakhir (sabtu, 13 feb 2010)saya hubungi direktur PT AYODYA KARYA di kantornya, inti pembicaraannya juga menyatakan bahwa kesalahan tersebut ada dipihak saudara Jeffrey, padahal orang bersangkutan telah dikeluarkan dari PT AYODYA KARYA.
Adapun sampai dengan saat itu, kasus saya masih terkatung katung dan tidak jelas juntrungnya.
Karena sudah habis kesabaran saya, maka p[ada hari senin (15 feb 2010) saya beserta istri berkonsultasi dengan pengacara dari salah satu Yayasan. Hasil simpulan atas penelusuran mereka ternyata:
(1) Perumahan Grand Cebongan ternyata tidak memiliki IPT, dan ijin-ijin lainnya. Dengan kata lain perumahan tersebut merupakan perumahan BODONG.
(2) Mengacu pada dalih direktur PT AYODYA KARYA,bahwa uang muka saya telah dilarikan pegawainya (entah kebenarannya), tidak akan mereduksi proses penipuannya karena sejak awal pengembang telah berusaha menipu konsumen dengan perumahan BODONG tersebut.
(3) Mereka menganjurkan untuk melanjutkannya ke meja hijau atas kasus pidana dan perdata yang saya alami.

Lagi-lagi saya masih lemah hati untuk tidak tergesa-gesa menindaklanjuti kasus tersebut, karena setelah saya telusuri, ternyata khususnya untuk saudara Jeffrey memiliki tanggungan 5 anak yang masih kecil-kecil. untuk itu, saya mohon kelemahan hati saya ini jangan dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik. Saya masih menunggu dengan sabar sampai dengan 27 feburuari 2010 agar siapapun pihak terkait, dengan cara apapun untuk segera menyelesaikan kewajibannya.

Anonim mengatakan...

terimakasih pak eko atas masukannya, smoga ini bisa menambah sikap antisipasi saya dan warga / pemilik rumah di merepi regency

Anonim mengatakan...

Wah PT Sarwo Indah memang benar2 tidak bertanggung jawab. Kami membeli sebuah rumah dengan cara cash keras, alias bayar per bulan selama setahun. Perjanjiannya rumah akan selesai bulan maret 2010 (kontrak ditandatangani tahun 2008).
Kami tidak pernah terlambat membayar 1 hari pun.

Ketika hari H, pihak sarwo indah menyatakan tidak mungkin menyelesaikannya tepat waktu. Ketika kami minta kompensasinya, mereka menyatakan siap menyewakan rumah berkamar 4 dengan furnitur, yang sesuai dengan rumah yang kami beli, sampai pembangunan selesai.

Hanya omong kosong belaka, karena kami disuruh menginap di hotel, yang biayanya akan dipotong dari cicilan terakhir kami.

Pertengahan april mereka membuat surat pernyataan bahwa pembangunan rumah akan diselesaikan 5 bulan terhitung surat ini dibuat (pertengahan april 2010). Itu kan berarti bulan september. Dengan tanpa merasa bersalah mereka membuat surat pernyataan itu.

Ketika kami meminta agar mereka memberikan kompensasi, dibalas...tidak mengerti maunya kami apa. Menyebalkan sekali. Ya maunya rumah selesai bulan Maret dong, sesuai perjanjian. Kok malah sok-an mereka sih. Yang salah siapa sih?

Kami pindahan dari luar pulau. Barang2 container kami akan datang bulan Mei, tidak tau harus ditaruh di mana.

Saya pernah membaca tulisan pak eko ketika kami baru membuat kontrak. Tidak menyangka kami juga akan kena masalah dengan PT SARWO INDAH.

Dari harga total, sudah 90% kami lunasi. Dan mereka berkelit tidak punya biaya untuk pembangunan. Plis deh...

Berani iklan macam2, pelayanannya kayak gini. Masih belum berurusan dengan IMB dan lain2 yang entah sampai kapan diurusnya. Boro2 merasa bersalah.

Anonim mengatakan...

Ya begitu PT.SARWO INDAH itu .. saya sdiri sudah mengalami ...
Sampai sekarang aja tidak ada tindak lanjut apa2 .. Diam aja ga ada respon .. sampai saya buat IMB sdiri ngurus sdiri ... dari pada nunggu dari PT.SARWO INDAH yg tidak ada TANGGUNG JAWAB SAMA SEKALI !!!!!... bikin tambah2 dosa aja ..

N.B
HATI-HATI dengan PT.SARWO INDAH... !!!!!!!

Anonim mengatakan...

Liat aja apa ada org apa pihak dari SARWO INDAH yang komentar apa clearing disini?

GA ada kan ??.. Ya gt dehhh ... BUSUKK !!!!!!!!!!

Eko Santoso